Babak Baru Menguak Tragedi Lion Air JT 610 -->

Babak Baru Menguak Tragedi Lion Air JT 610

PELITA MEDIA - Jakarta - Babak Baru Menguak Tragedi Lion Air JT 610- Dilansir Viva,  Tim gabungan yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional atau Basarnas memutuskan pencarian masa evakuasi korban dan pesawat Lion Air JT 610 diperpanjang tiga hari hingga 7 November mendatang. Pesawat tersebut diketahui jatuh pada 29 Oktober lalu di perairan Karawang, Jawa Barat dengan membawa penumpang 189 orang dan awak.     Kepala Basarnas, Marsekal Madya Muhammad Syaugi, mengungkapkan perpanjangan masa evakuasi dan pencarian itu diputuskan mengingat masih banyak korban serpihan pesawat yang terus ditemukan. Selain itu bagian lain dari black box pesawat tersebut, yakni perangkat Cockpit Voice Recorder (CVR), belum ditemukan hingga kemarin.     "Fokus SAR gabungan adalah evakuasi korban," kata Syaugi di Pelabuhan JICT Jakarta, Minggu 4 November 2018.      Dia mengatakan, posisi jatuhnya pesawat semakin menunjukkan titik terang. Pencarian pun difokuskan di area koordinat sekitar black box ditemukan, dalam hal ini titik tersebut ditandai dengan letak Kapal Victory milik Pertamina yang rencananya akan mengangkat bagian-bagian besar dari pesawat tersebut.     "ROV (Remotely Operated Underwater Vehicle) itu sudah mencapai radius 250 meter dari lingkaran di mana body-body besar itu ditemukan," tambahnya.     Berdasarkan data Lion Air, kekuatan personel tim gabungan yang bekerja pada hari ketujuh evakuasi ditambah menjadi 1.396 dari hari sebelumnya 869 personel. Rincian jumlah tersebut terdiri Basarnas 201 orang, TNI Angkatan Darat 56 orang, TNI Angkatan Laut (AL) 456 orang, TNI Angkatan udara (AU) 12 orang, dan Kepolisian 220 orang.     Kemudian, Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) 131 orang, Bea Cukai 30 orang, Palang Merah Indonesia (PMI) 30 orang, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 18 orang, Indonesia Diver lima orang, dan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang enam orang. Kemudian, Pertamina 84 orang, Dinas Perhubungan Jakarta 15 orang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 42 orang serta Potensi SAR Gabungan 86 orang.    Lebih lanjut Syaugi menegaskan, pihaknya akan terus berkomunikasi pihak-pihak terkait tragedi ini. Khusus menginformasikan kepada para keluarga korban terkait proses pencarian yang telah dan sedang dilakukan. Sehingga diharapkan diharapkan informasi yang diterima para keluarga korban akurat. Dan tidak menimbulkan kesimpang siuran yang bisa menyebabkan polemik di masyarakat.
Babak Baru Menguak Tragedi Lion Air JT 610
PELITA MEDIA - Jakarta - Babak Baru Menguak Tragedi Lion Air JT 610- Dilansir Viva,  Tim gabungan yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional atau Basarnas memutuskan pencarian masa evakuasi korban dan pesawat Lion Air JT 610 diperpanjang tiga hari hingga 7 November mendatang. Pesawat tersebut diketahui jatuh pada 29 Oktober lalu di perairan Karawang, Jawa Barat dengan membawa penumpang 189 orang dan awak. 

Kepala Basarnas, Marsekal Madya Muhammad Syaugi, mengungkapkan perpanjangan masa evakuasi dan pencarian itu diputuskan mengingat masih banyak korban serpihan pesawat yang terus ditemukan. Selain itu bagian lain dari black box pesawat tersebut, yakni perangkat Cockpit Voice Recorder (CVR), belum ditemukan hingga kemarin. 

"Fokus SAR gabungan adalah evakuasi korban," kata Syaugi di Pelabuhan JICT Jakarta, Minggu 4 November 2018. 

Dia mengatakan, posisi jatuhnya pesawat semakin menunjukkan titik terang. Pencarian pun difokuskan di area koordinat sekitar black box ditemukan, dalam hal ini titik tersebut ditandai dengan letak Kapal Victory milik Pertamina yang rencananya akan mengangkat bagian-bagian besar dari pesawat tersebut. 

"ROV (Remotely Operated Underwater Vehicle) itu sudah mencapai radius 250 meter dari lingkaran di mana body-body besar itu ditemukan," tambahnya. 

Berdasarkan data Lion Air, kekuatan personel tim gabungan yang bekerja pada hari ketujuh evakuasi ditambah menjadi 1.396 dari hari sebelumnya 869 personel. Rincian jumlah tersebut terdiri Basarnas 201 orang, TNI Angkatan Darat 56 orang, TNI Angkatan Laut (AL) 456 orang, TNI Angkatan udara (AU) 12 orang, dan Kepolisian 220 orang. 

Kemudian, Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) 131 orang, Bea Cukai 30 orang, Palang Merah Indonesia (PMI) 30 orang, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 18 orang, Indonesia Diver lima orang, dan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang enam orang. Kemudian, Pertamina 84 orang, Dinas Perhubungan Jakarta 15 orang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 42 orang serta Potensi SAR Gabungan 86 orang.

Lebih lanjut Syaugi menegaskan, pihaknya akan terus berkomunikasi pihak-pihak terkait tragedi ini. Khusus menginformasikan kepada para keluarga korban terkait proses pencarian yang telah dan sedang dilakukan. Sehingga diharapkan diharapkan informasi yang diterima para keluarga korban akurat. Dan tidak menimbulkan kesimpang siuran yang bisa menyebabkan polemik di masyarakat. 

Sumber: viva

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Gooo Baca - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger